Showing posts with label Kreatif. Show all posts
Showing posts with label Kreatif. Show all posts

Friday, January 11, 2013

10 Tips Mengajar Matematika Kepada Anak SD


Halo teman-teman khususnya para pengajar nih !!! Pada hari ini kita punya topik seru yang akan dibahas dan dibagikan ke teman-teman semuanya. Judul topik yang akan kita bahas hari ini adalah Cara Mengajar Matematika Kepada Anak Sekolah Dasar !
Bagi sebagian besar anak-anak sekolah dasar, Matematika merupakan pelajaran yang paling menakutkan dan paling sulit. Sehingga sebagian besar dari mereka sudah tidak memiliki ketertarikan lagi untuk belajar Matematika. Namun, bagi para pengajar tidak perlu takut atau cemas ! Kita akan bagi solusi dan tips untuk mengajar Matematika bagi anak SD !
Berikut ini merupakan 10 tips mengajar Matematika kepada anak Sekolah Dasar (SD) :
1.       Mengajarlah Matematika dengan dramatisasi
Ada baiknya guru bisa mendramatisasi sebuah permasalahan. Misalnya, anak-anak disuruh merasakan berada dalam sebuah bola atau prisma, suruh mereka untuk merasakan permukaan, tepi dan sudut-sudutnya. Untuk mendramatisasi masalah aritmatika misalnya, suruh anak untuk berpura-pura bagaimana jika ia melompat ke dalam kolam, kemudian melompat lagi dan satu lagi. Berapakah jumlah keseluruhan lompatan mereka.

2.       Gunakan bagian tubuh mereka
Beritahu anak-anak untuk menunjukkan berapa banyak kaki, mulut, dan sebagainya yang mereka miliki. Ketika diminta untuk menunjukkan jumlah mereka “tiga tangan,” pasti mereka akan menanggapi protes keras, dan kemudian memberitahu berapa banyak yang mereka memiliki dan menunjukkan (“membuktikan”) itu. Kemudian mengajak anak-anak untuk menunjukkan angka dengan jari, misalnya dimulai dengan, “Berapa umurmu?” Untuk menampilkan angka dalam cara yang berbeda, misalnya, lima sebagai tiga di satu sisi dan dua di sisi lain.

3.       Ajaklah anak-anak bermain
Libatkan anak-anak dalam bermain secara bersamaan yang memungkinkan mereka untuk melakukan perhitungan matematika dengan berbagai cara, termasuk pengurutan, menciptakan bentuk  simetris dan kesebangunan, membuat pola, dan sebagainya. Kemudian perkenalkan mereka dengan permainan Toko Dinosaurus. Suruhlah anak-anak berpura-pura membeli dan menjual mainan dinosaurus atau benda kecil lainnya. Hal ini berarti mereka telah belajar berhitung, aritmatika, dan konsep uang.

4.       Gunakan buku cerita anak-anak
Banyak buku cerita anak-anak yang berkaitan secara tidak langsung dengan Matematika tetapi memiliki cerita yang baik juga

5.       Gunakan pengalaman anak-anak
Cobalah untuk menggali pengalaman anak-anak dan doronglah agar pengalaman tersebut berhubungan dengan Matematika

6.       Gunakan kreativitas alami dari  anak-anak
Ide-ide anak-anak berkaitan dengan matematika harus didiskusikan dengan semua anak. Misalnya “percakapan matematika” antara dua anak laki-laki, masing-masing 6 tahun: “Pikirkan jumlah terbesar Anda dapat sekarang tambahkan lima lalu dan seterusnya.

7.       Gunakan Kemampuan untuk memecahkan masalah matematika
Mintalah anak-anak untuk menjelaskan bagaimana mereka mengetahui masalah misalnya, berapa banyak snack yang mereka butuhkan jika ada teman lain yang bergabung dengan kelompok. Dorong mereka untuk menggunakan jari-jari mereka sendiri atau memanipulasi  apapun yang mungkin berguna untuk pemecahan masalah.

8.       Gunakan berbagai strategi
Bawalah konsep Matematika kemanapun Anda pergi di kelas Anda, dari menghitung anak-anak pada pertemuan pagi, untuk mengatur meja, untuk meminta anak-anak untuk membersihkan nomor tertentu atau bentuk barang. Juga, menggunakan kurikulum berbasis penelitian untuk menggabungkan serangkaian kegiatan belajar diurutkan ke dalam program Anda.

9.       Gunakan teknologi.
Cobalah kamera digital untuk merekam karya matematika anak-anak, dalam bermain mereka dan dalam kegiatan yang direncanakan, dan kemudian menggunakan foto untuk membantu diskusi dan refleksi dengan anak-anak, perencanaan kurikulum, dan komunikasi dengan orang tua. Gunakan komputer secara bijaksana.

10.   Gunakan penilaian untuk mengukur kemampuan anak-anak belajar matematika
Gunakan pengamatan, diskusi dengan anak-anak, dan kegiatan kelompok kecil untuk belajar tentang berpikir matematika anak-anak dan untuk membuat keputusan tentang apa sehingga setiap anak mungkin dapat belajar dari pengalaman mereka.

Nah itu dia 10 Tips mengajarkan Matematika kepada anak SD agar proses belajar mengajar terutama dalam pelajaran Matematika menjadi lebih lancar dan nyaman bagi si guru dan si anak didik. Selamat mencoba ya teman-teman pengajar !!! Tetap Semangat mendidik generasi muda Indonesia !!!

(Michael Halim)


Sumber: http://sdn22talangkelapa.blogspot.com/2012/02/10-cara-mengajar-matematika-untuk-anak.html

Friday, December 28, 2012

Bermain dan Belajar


Bermain adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan seorang anak. Dan tentunya sebagian besar dari anak anak tidak menyukai hal yang namanya belajar. Namun apabila kita dapat menggabungkan teknik bermain dan belajar ke anak-anak, mereka dapat dengan senang mengikuti cara pembelajaran tersebut tanpa merasa bosan ataupun jenuh.

Metode ini disebut juga Play based learning dimana metode ini telah digunakan di Negara maju seperti di Inggris dan Australia. Metode ini tepatnya diperkenalkan di Inggris pada tahun 2000 dimana programnya dinamakan The Curriculum Guidance for the Foundation Stage. Program ini menyatakan bahwa Well-planned play merupakan sebuah kunci dimana anak-anak dapat dengan senang, nyaman, dan juga merasa tertantang dalam mengikuti program ini.

Misalnya ketika kita mengajarkan bahasa inggris untuk menambah kemampuan mereka dalam perbendaharaan kata, kita bisa memberikannya film atau video pendek berbahasa inggris seperti kartun kesukaan mereka, kemudian biarkanlah mereka menontonnya. Setelah itu, kita beri mereka tugas menceritakan atau merangkum isi dari film/video pendek tersebut. Dan tentunya pada saat mereka mengerjakannya baik ditulis maupun diceritakan langsung, kita tetap membimbingnya apabila si anak menemukan kesulitan dalam vocabulary mereka. Hal ini tentunya membantu mereka memperkaya perbendaharaan kata tanpa membuat si anak merasa bosan, Atau ajaklah si anak bermain scrabble, hal ini juga menantang si anak untuk berpikir tanpa merasa bosan atau jenuh.


Dengan menggunakan metode bermain dan belajar, si anak akan merasa senang, bersemangat, tidak merasa jenuh dan merasa tertantang selalu untuk menjawab pertanyaan atau suatu masalah. Hasilnya si anak akan lebih mengingat hasil permainan yang merupakan hasil pembelajarannya juga daripada dengan cara mengajar biasa. Jadi, selamat mencoba teman-teman !! Mari kita mengajar dengan penuh variasi dan dengan cara yang disenangi oleh para anak didik kita sehingga mereka akan terus bersemangat dalam belajar. (Michael Halim)

Monday, December 24, 2012

Tips Mengajar Privat

Bagi kalian yang masih takut untuk menjadi guru karena harus mengajar jumlah murid yang banyak, mungkin kalian dapat memulai dengan mengajar privat terlebih dahulu. Selain karena cakupan jumlah murid yang lebih kecil, waktu yang diperlukan untuk mengajar les privat juga cenderung lebih fleksibel sehingga kita dapat menyesuaikan waktu mengajar dengan jadwal aktivitas kita sehingga tidak berbenturan. 


Menjadi seorang guru privat terkadang terlihat mudah. Namun, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang guru privat yang baik. Bagi anda yang tertarik untuk ikut terjun dalam dunia mengajar terutama les privat, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal dibawah ini : 
  1. Pilihlah bidang studi yang anda kuasai terutama bidang studi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan anda.
  2. Persiapkan kurikulum yang sesuai dengan materi yang dihadapi peserta didik anda saat di sekolah.
  3. Mengenali kepribadian dari tiap peserta didik.
  4. Buatlah suasana mengajar yang nyaman agar para peserta didik dapat belajar dengan santai.
  5. Memberikan dukungan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan ketika belajar.
  6. Berikan laporan evaluasi perkembangan anak pada orang tua diakhir sesi pengajaran.
  7. Selalu mengevaluasi dan mengembangkan cara mengajar anda agar dapat mengajar dengan kreatif.
  8. Displin dan selalu tepat waktu.
  9. Manajemen waktu dengan baik.
Sekarang, anda telah mengetahui cara-cara untuk menjadi seorang guru privat yang baik. Marilah kita turut ikut mencerdaskan Anak Bangsa dengan membagikan ilmu pengetahuan yang telah kita dapatkan !! (Stephanie)




"The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires." - William Arthur Ward-




Sumber : www.insanmadaniinstitute.com/294/

Wednesday, December 19, 2012

Tips Menjadi Guru yang Disenangi Murid


Bagi seorang guru, tentunya memiliki harapan untuk disenangi para murid. Hal ini dapat memudahkan guru untuk menyampaikan setiap materi yang telah disiapkannya karena para murid menantikan sang guru berbicara. Ketika guru tidak hadir, murid akan mencari guru tersebut. Menjadi guru yang disukai juga bukan berarti menuruti semua yang murid mau atau inginkan. Karena jika guru menuruti semua keinginan murid bisa jadi malah membuat keluar dari tujuan dan kegiatan proses belajar mengajar. Namun bagaimanakah cara agar menjadi guru yang disenangi murid? Berikut ini kami sediakan beberapa tips untuk para guru agar disenangi para murid.
  • Metode pembelajaran yang bervariatif dan menyenangkan.

Guru jangan hanya terpaku dengan satu metode saja, misalnya hanya ceramah, tetapi gunakan metode yang menyenangkan, yaitu yang membuat murid aktif dan melakukan sendiri.
  • Menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif.

Guru yang menguasai materi dan menyampaikannya dengan enak dan mudah dipahami murid serta memberikan penilaian yang obyektif.
  • Guru yang humoris.

Jika ditanya, guru yang seperti apa yang paling disukai murid? Hampir pasti kebanyakkan adalah guru yang humoris. Tentu dengan candaan dan humor membuat belajar lebih menyenangkan. Tetapi bukan berarti humor yang menyinggung kekurangan muridnya, melainkan humor pada tempat dan saat yang tepat.
  • Memberikan hak dan kebutuhan muridnya.

Murid juga memiliki hak yang harus dipenuhi oleh gurunya, misalnya hak bertanya dan mendapatkan jawaban yang tepat. Guru yang memberikan kebutuhan siswa, baik itu kebutuhan akan karakter dan perkembangannya ataupun kebutuhan untuk dihargai.
  • Menjaga wibawa

Menjaga wibawa, tercermin dari tingkah laku atau sikap di dalam kelas atau di luar kelas.
  • Mampu menjadi teladan.

Guru harus tetap bisa menjadi contoh untuk murid-muridnya. Tidak hanya pandai berbicara tetapi juga mampu mempraktekannya.
  • Berpenampilan menarik, murah senyum serta sabar.

Menjaga penampilan yang menarik, rapi membuat murid merasa betah dengan guru. Begitupun dengan senyum, murid yang yang ‘bermasalah/nakal’ akan luntur dan akan menyukai guru yang suka senyum dengan tulus dan sabar.
  • Mendidik dengan hati dan menginspirasi.

Mendidik atau mengajar bukan hanya dianggap sebagai pekerjaan atau profesi, lebih dari itu juga dimaknai sebagai pengabdian dan ibadah.
            

Ayo sama – sama mengevaluasi diri dan mulai untuk mengajar dengan hati dan menginspirasi agar menjadi guru yang disenangi murid. (Meliana Christin)

Sumber :

Sunday, December 16, 2012

Belajar Kelompok

Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi, meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.

Manfaat dari belajar kelompok :
  • Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara teman satu dengan lainnya.
  • Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.
  • Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
  • Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.
  • Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan
  • bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.
  • Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
  • Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir kritis dan disiplin.

Belajar kelompok yang efisien :
  1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam berdiskusi.
  2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar semua anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
  3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
  4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
  5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
  6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing tepat.
  7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan yang lain.
  8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.
Ayo ikut aktif dalam kelompok belajarmu karena akan sangat membantu meningkatkan kualitas kepribadian kamu loh! Semoga bermanfaat  (Felicia Nathania)

Sumber :

Monday, December 10, 2012

Hambatan belajar pada anak

Sebagai orangtua tentunya memiliki keinginan untuk melihat anaknya mendapatkan prestasi yang baik di bidang akademis. Namun, terkadang kita lupa bahwa terdapat beberapa faktor yang merupakan hambatan bagi sang buah hati dalam belajar.

Untuk mengatasi gangguan belajar pada anak tentunya kita perlu mengenali gejala-gejala gangguan belajar yang dialami anak-anak seperti beberapa hal dibawah ini yakni,


  • ·     Mengalami kesulitan di sekolah, mendapat nilai yang kurang bagus walaupun sudah berusaha keras untuk belajar
  • ·         Cemas jika disuruh tampil didepan kelas
  • ·         Memerlukan bimbingan konstan dalam mengerjakan tugas
  • ·         Sulit dalam mengingat materi pelajaran baik lisan maupun tertulis
  • ·         Memiliki penghargaan diri yang rendah terhadap diri sendiri

Gejala-gejala diatas dapat timbul dalam diri sang anak karena dipicu oleh beberapa faktor seperti


  • ·         Stress
Stress bias diartikan sebagai ketegangan fisik dan mental emosional karena tubuh memberikan respons terhadap tuntutan, tekanan dan gangguan yang ada di sekelilingnya. Stress bias dipicu kejadian tertentu, selain akibat pengaruh lingkungan

Dampak negatif akan muncul jika kadar stress sudah berlebihan. Akibatnya daya tangkap anak menurun. Bisa dipahami, stress yang berlebihan tentu menimbulkan hambatan emosi yang selanjutnya mengusik kemampuan anak dalam menyerap informasi maupun stimulasi dari lingkungannya.

Akibat lebih jauh, proses belajar anak mengalami keterlambatan. Jika seharusnya Ia bias memehami pelajaran sekitar 80-100% dari yang diberikan, maka gara-gara kesal, marah dan frustasi, kemampuan belajarnya akan jauh berkurang. Selain itu, fungsi kerja organ tubuh anak akan ikut terganggu. Gejalanya berupa beragam gangguan psikosomatis dari sakit perut, sakit kepala, demam, mual dan sebagainya.


  • ·         Tuntutan terlalu tinggi
Begitu juga saat menginjak usia sekolah, wajar bila orangtua berharap anaknya menguasai beragam kemampuan. Menjadi tidak wajar jika dalam mewujudkan harapantadi orangtua lantas mengisi sang anak dengan berbagai aktivitas sepanjang hari seperti kursus-kursus yang terlampau banyak. Tuntutan yang terlalu tinggi menjadikan motivasi belajar pada anak menjadi merurun karena kejenuhan yang dialaminya setiap hari.
Solusinya, orangtua mesti tanggap terhadap minat yang terdapat dalam diri sang anak. Dalam hal ini, orangtua dan anak perlu waktu lebih banyak untuk berkomunikasi dan saling meninstropeksi diri masing-masing. Pahami kebutuhan dan kapasitas diri sang anak karena tiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.


  • ·         Labelling

Pelabelan merupakan tindakan memberi label atau ciri pada sang anak berdasarkan perilaku,sifat dan berbagai hal lainnya. Contohnya menyebut anak dengan sebutan “si malas”. Sebutan-sebutan seperti itu akan menghempaskan kebanggaan diri yang akhirnya membuat anak stress.

Komentar-komentar negative seperti itu hanya akan mengikis konsep diri anak. Fokuslah pada kesalahan yang dilakukan anak dan tidak menyerang pribadi sang anak. Ajari anak untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah Ia lakukan namun dikemas dalam bentuk kata-kata yang positif. Hal tersebut akan membuat sang anak mendapatkan motivasi dalam dirinya.



  • ·         Lingkungan tidak kondusif
Rumah dikatakan sebagai kondusif jika seluruh anggota keluarga  maupun sarana fisik yang ada mendukung kegiatan belajar. Lingkungan rumah yang nyaman tentu akan membuat anak senang bereksplorasi karena tak adanya hambatan yang menghadang dirinya. Masalahnya sering tidak disadari ada beberapa kebiasaan dan kondisi di rumah yang mengganggu proses belajar anak. Antara lain televisi yang menyala terus dan kualitas penerangan yang cukup. Hal tersebut pasti berpengaruh terhadap proses belajar anak.

Marilah kita memberikan motivasi pada anak-anak sehingga mereka menjadi anak-anak yang memiliki kepercayaan diri yang baik serta prestasi yang membanggakan bagi negeri kita! (Stephanie)


 Sumber : http://www.rumahfahima.org
                http://resourceful-parenting.blogspot.com




Sunday, December 9, 2012

Indonesia Menyala



Indonesia Menyala adalah gerakan buku dan perpustakaan yang diinisiasikan oleh Gerakan Indonesia Mengajar. Indonesia Menyala berawal dari pengamatan Pengajar Muda sejak ditempatkan November 2010. Pengajar Muda melihat bahwa anak-anak didik mereka kekurangan bahan bacaan bermutu. Hal ini didukung oleh rekan-rekan Pengajar Muda, sukarelawan dan Indonesia Mengajar yang memiliki kesamaan visi dan akhirnya menginisiasi seranngkaian pertemuan sejak Februari 2011. Nama “Indonesia Menyala” dipilih sebagai nama resmi dari program perpustakaan Indonesia Mengajar. Filosofi dari nama Indonesia Menyala, menurut Bapak Anies Baswedan, adalah anak-anak desa yang menyala akal dan budinya karena membaca buku yang baik bersama para Pengjar Muda, bagaikan ribuan dan jutaan lampu yang menyalakan Indonesia. Indonesia menjadi menyala, tidak hanya karena sumber daya alamnya tetapi karena sumber daya manusianya yang menyala. Karena itu, program ini diberi nama Indonesia Menyala. 

Buku adalah jendela ilmu. Banyak manfaat yang didapat dari membaca buku. Karena melihat kebutuhan yang sangat tinggi terutama untuk teman-teman kita di pelosok Indonesia, maka program perpustakaan ini dibentuk hingga akbhirnya diluncurkan secara online pada tanggal 15 April 2011. Wilayah penempatan Pengajar Muda menjadi lokasi dari perpustakaan Indonesia Menyala. Terletak di 140 lokasi Sekolah Dasar (SD) di 16 kabupaten.
Perpustakaan Indonesia Menyala terdiri dari dua bentuk yaitu perpustakaan tetap dan perpustakaan berputar. Perpustakaan tetap yaitu perpustakaan yang berisikan buku yang hanya akan digunakan di satu sdekolah penempatan dan bahan-bahan tersebut akan menjadi milik sekolah tersebut. Sedangkan, perpustakaan berputar yaitu perpustakaan yang melekat pada seorang Pengajar Muda, berbentuk sebuah tas yang berisikan buku-buku yang dapat digunakan di suatu sekolah penempatan dan atau masyarakat sekitar dalam durasi waktu tertentu dan setelahnya buku-buku tersebut akan ditukarkan ke Pengajar Muda lain yang berada dalam satu kabupaten.

Perpustakaan ini dilaksanakan dan dijalankan oleh Kelompok Kerja pusat yang bertempat di Jakarta dan lima Kelompok Kerja daerah (satu kabupaten dikelola oleh satu kelompok kerja) bekerja sama dengan para Pengajar Muda Indonesia Mengajar (yang bertindak sebagai pustakawan dari perpustakaan di daerah). Kelompok Kerja daerah difokuskan untuk mengelola dan mengembangkan perpustakaan di daerahnya masing-masing. Kelompok Kerja daerah dibuat berdasarkan daerah yang dibantu. Sedangkan, Kelompok Kerja pusat bertugas mengkoordinasikan Kelompok Kerja daerah dan mengatur sistem Indonesia Menyala secara umum. Kelompok-kelompok kerja ini disebut Penyala, terbuka utnuk umum dan mengajak masyarakat untuk bergabung dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Bentuk kontribusi yang dapat diberikan yaitu, donasi buku, donasi dana, tenaga, ide dan kontribusi lainnya seperti mempromosikan kepada teman untuk bergabung dalam kegiatan ini.

Keterlibatan kita dalam memberikan kontribusi, artinya kita peduli terhadap pendidikan dan juga turut berpartisipasi secara langsung dalam memajukan pendidikan di Indonesia ini. Mari nyalakan Indonesia! (Felicia Nathania)


Sumber :